Sekali lagi kau berjalan dihadapanku dengan langkah tegapmu yang terdengar merdu
seiring hembusan angin yang perlahan menebarkan wangi khasmu yang tidak asing lagi bagiku
kau menoleh, aku menunduk
seolah sejak tadi aku tidak sedang memperhatikanmu
aku bergolak dalam pesonamu seperti sudah kau bius
hanya bisa terpana
hanya bisa menatap
tak tergapai
kagum dalam diam
aku terjebak (lagi) dalam sebuah rasa yang rumit
rasa yang tidak berhasil aku lupakan sejak dulu
aku gagal
bagaimana mungkin kau yang dulu menghancurleburkan kisahku masih saja kukagumi?
bahkan masih kuharapkan kembali kehadirannya
kau (masih) memegang kendali atas hatiku
dan kau melakukannya dengan sangat baik
kau sangat berbakat mengenai itu
aku hanyalah manusia biasa yang serba terbatas
hanya bisa pasrah ketika tidak ada lagi yang bisa dilakukan
ingin aku ungkapkan rasa
tapi tak tahu harus berawal darimana
kisah kita telah lama usai
mungkin kau sudah tidak ingin mengenangnya lagi
tapi bagaimana dengan perasaanku?
siapa yang bertanggung jawab terhadapnya?
apakah tetap akan seperti ini hingga kau akan datang menyapanya?
entahlah, aku tak tahu
biarlah waktu yang akan menyelesaikan bagiannya.
1 komentar:
biarlah waktu yang akan menyelesaikan bagiannya.
Posting Komentar