Apa yang
diharapkan dari jarak ini?
Ketika aku
ingin menatap teduh matanya, dan mengusap lembut wajahnya.
Dan saat
malam dingin mencekam, aku selalu berharap dia ada disampingku, mendekapku
penuh kehangatan.
Tahukah dia?
Bahwa aku
selalu merapalkan namanya dengan Tuhan, berharap dia selalu baik – baik saja
disana.
Ketika rindu
ini menyadarkanku, aku mendapati diriku tidak baik – baik saja. Pandanganku
kosong, imajinasiku selalu menghadirkan sosoknya secara nyata. Benar! Rindu ini
sangat tidak sederhana.
Sejauh ini
kita masih bisa bertahan dalam jarak.
Aku hanya
bisa menatap gambarnya, mengirimnya pesan singkat, dan hanya bisa mendengar suara
merdunya di ujung telepon sana.
Aku rindu.
Dan aku
masih bisa tersenyum, karena sosoknya masih melekat nyata di hati dan pikiranku,
Semoga kita
masih bisa bertahan dalam jarak ini, hingga waktu bisa mempertemukan kita lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar